Cisco Packet Tracer - Menggunakan layanan DHCP
Cisco Packet Tracer - Menggunakan layanan DHCP, DHCP merupakan kependekan dari Dynamic Host Configuration Protocol, DHCP adalah protocol yang berfungsi sebagai penyedia IP Address secara otomatis. DHCP server bertugas meminjamkan atau menyewakan IP Address sedangkan DHCP Client menerima service dari DHCP Server. Dengan demikian distribusi IP address tidak perlu lagi dilakukan secara statis atau manual pada saat konfigurasi TCP/IP.
Anda tentunya dapat membayangkan bagaimana jadinya jika kita memiliki 250 host kemudian setiap client harus di seting IP nya secara statis, tentu selain rawan dari terjadinya human error misalkan memberikan IP yang sama pada client yang dapat menyebabkan terjadinya IP Conflict, dengan menggunakan layanan DHCP hal tersebut dapat kita hindari serta mempercepat dalam melakukan alokasi alamat IP address pada setiap client. DHCP menggunakan 5 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi sebuah alamat IP sebagai berikut:
Anda tentunya dapat membayangkan bagaimana jadinya jika kita memiliki 250 host kemudian setiap client harus di seting IP nya secara statis, tentu selain rawan dari terjadinya human error misalkan memberikan IP yang sama pada client yang dapat menyebabkan terjadinya IP Conflict, dengan menggunakan layanan DHCP hal tersebut dapat kita hindari serta mempercepat dalam melakukan alokasi alamat IP address pada setiap client. DHCP menggunakan 5 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi sebuah alamat IP sebagai berikut:
a. IP Least Request
b. IP Least Offer
c. IP Lease Selection
d. IP Lease Acknowledge
e. Lease Period
DHCP ini berjalan pada jaringan client server, dengan menggunakan Cisco Packet Tracer tentu saja layanan DHCP ini dapat disimulasikan. Untuk mengaktifkan layanan DHCP Server ini terdapat pada tab Services. Pada computer server yang ada di Cisco Packet Tracer untuk services atau layanan terdiri dari HTTP, DHCP, DHCPv6, TFTP, DNS, SYSLOG, AAA, NTP, EMAIL, FTP. Langkah – langkah untuk melakukan simulasi dari DHCP tersebut adalah sebagai berikut:
- Desain jaringan dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Tambahkan 1 buah computer Server
- Tambahkan 8 buah computer client
- Tambahkan 3 buah switch
- Tambahkan 1 buah printer
- Tambahkan kabel sebagai media penghubung jaringan
- Lakukan konfigurasi pada jaringan dengan menghubungkan setiap perangkat yang tersedia pada simulasi jaringan yang telah tersedia dengan menggunakan media penghubung kabel dengan jenis straight untuk perangkat yang berbeda dan cross over untuk perangkat yang sama, setelah melakukan konfigurasi secara fisik selanjutnya berikan alamat IP pada setiap client, server dan printer.
- Lakukan konfigurasi pada DHCP Server.
- Klik server kemudian masuklah pada tab services, lalu pilih services DHCP maka akan tampil tab konfigurasi DHCP server.
- Pada bagian interface pilihlah fastethernet yang akan digunakan secara default terdiri dari satu buah interface yaitu FastEhternet0.
- Pada bagian services pilih on untuk menghidupkan layanan DHCP Server dan off untuk mematikan layanan DHCP Server.
- Pada text box Pool name berikan nama bebas untuk layanan DHCP secara default telah tertulis serverPool
- Default Gateway di isi dengan ip server 192.168.1.1 disesuaikan
- DNS Server disi dengan ip server 192.168.1.1 desesuaikan
- Untuk memulai range ip DHCP pada tab Start IP Address 192.168.1.2 > karena untuk IP pertama sudah digunakan sebagai IP server.
- Subnet mask di isi dengan angka 255.255.255.0 / disesuaikan kebutuhan network.
- Maximum number of User disesuaikan dengan jumlah client yang akan menggunakan layanan DHCP Server tersebut.
- TFTP Server berikan IP Server 192.168.1.1 disesuaikan dengan IP server.
- Jika konfigurasi telah selesai maka klik button Add untuk menambahkan dan Save untuk menyimpan, jika ingin menghapus layanan maka klik button remove.
- Lakukan konfigurasi pada DHCP Client.
- Klik client yang akan dikonfigurasi, kemudian masuk pada tab Desktop dan pilihlah IP Configuration.
- Pada IP Configuration pilihlah option DHCP untuk melakukan request IP Address secara otomatis.
- Jika berhasil maka client akan mendapatkan IP address, subnet mask, default gateway dan DNS server atau konfigurasi sesuai dengan konfigurasi DHCP Server dan pesan DHCP request successfull.
- Jika tidak berhasil maka akan menampilkan pesan kesalahan.
- Lakukan Pengujian konektifitas pada client untuk menguji jaringan menggunakan layanan DHCP. Berikut adalah hasil dari pengujian yang telah dilakukan pada client dengan mode DHCP.
Packet Tracer PC Command Line 1.0
PC>ipconfig
FastEthernet0 Connection:(default port)
Link-local IPv6 Address.........: FE80::260:70FF:FE8C:A19
IP Address......................: 192.168.1.9
Subnet Mask.....................: 255.255.255.0
Default Gateway.................: 192.168.1.1
PC>ping 192.168.1.1
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time=12ms TTL=128
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time=0ms TTL=128
Ping statistics for 192.168.1.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 12ms, Average = 3ms
PC>ping 192.168.1.2
Pinging 192.168.1.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=1ms TTL=128
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Ping statistics for 192.168.1.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
Conclusion:
DHCP atau dinamyc host configuration protocol merupakan sebuah layanan yang dapat memberikan IP secara otomatis. DHCP berjalan pada sisi client dan juga server.
0 Response to "Cisco Packet Tracer - Menggunakan layanan DHCP"
Post a Comment